Tirakatan di rumah aja

Biasanya setiap malem tujuh-belasan (di bulan proklamasi kemerdekaan) di kampung selalu diadakan acara tirakatan. Kadang sekedar ajang kumpul-kumpul warga sembari bagi-bagi hadiah buat lomba agustusan, kadang kalo ada dana lebih juga sampe ada acara karaoke atau malah bikin panggung kecil-kecilan.

Walaupun kalo dipikir-pikir pemakaian judul tirakatan juga gak nyambung (menurutku lhoo), karena kalo ngintip KBBI tirakat itu artinya berpantang sesuatu atau malah pergi menyendiri di tempat sepi, tapi malah ngumpul-ngumpul bareng dan makan-makan sambil menikmati acara yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Tapi ya biarlah, nyenengin orang banyak itu kan (semoga saja) berpahala. Gak usah dan gak perlu dipermasalahkan. 😁

Trus untuk tahun corona ini bagaimana? Alhamdulillah tidak diadakan, malah tadi sore pak RT sendiri yang keliling sambil bagi-bagi dus makanan dan ada selembar kertas yang bertuliskan TIRAKATAN DI RUMAH AJA. Terimakasih pak RT. 😊

Tirakatan di rumah aja
Tirakatan di rumah aja

Ya sudah, gak usah nunggu yang upacara bendera atau semacamnya, mari segera disantap… 🤤 🍽️

MERDEKA!!!

Kirab Budaya

Kemarin tanggal 4 Maret tepat hari jadi Kabupaten Grobogan yang ke 289. Dan seperti tahun kemarin ada juga acara rame-ramenya, yaitu acara Boyong Grobog di Grobogan dan Kirab Budaya di Purwodadi. Untuk acara Boyong Grobog sendiri sampe sekarang saya belum pernah menyaksikannya secara langsung. Jadi postingan ini khusus membahas Kirab Budaya kemarin saja yaaa … :)

Kesan pertama tentang kirab ini ternyata seperti tahun kemarin, kurang promosi. Terlihat kurang antusiasnya warga untuk uyel-uyelan di pinggir trotoar buat sekedar menyaksikan mas-mas dan mbak-mbak yang lagi kirab (jika dibanding dengan pawai karnaval agustusan). Belum lagi ketidak-jelasan jalur dan waktu kirab akan berlangsung, sempat juga membuat galau mau nongkrong dimana. :(

Ah sudahlah, langsung ke prosesi kirab saja.

Tidak seperti karnaval agustusan kirab ini tanpa adanya drum-band, cukup mobil patroli polisi yang berjalan pelan dan membunyikan klakson. Jadi cukup membuat penonton mikir, “ini acara kirab jadi nggak ya? ooh… sudah mulai toh”.

Rombongan pertama mulai lewat… Lanjutkan membaca “Kirab Budaya”