Pagi-pagi sekitar jam 7 kadang ada mas-mas berbaju rapi dan berdasi yang lewat sebari naik motor dan dari pelantang suara (jadi inget penjual gethuk lindri yang ider pakai gerobak dorong) yang dipasang di bawah kotak yang berada di jok belakang terdengar jelas bahkan dari gang sebelah suara teriakan
thuk reng… thuk reng… gethuk goreng…
Karena tidak setiap hari lewat, jadinya lebih sering bikin penasaran seperti apa sih rasanya. Kadang kalo ngga pengen si Mas lewat begitu saja, tapi begitu pengen beli si Mas itu malah nggak lewat. Kebetulan pagi ini pas pengen dan si Mas berdasi ini jadinya bisa deh ngincipi gethuk goreng ini.

Ternyata selain model yang jualan yang rapi dan berdasi, varian gethuk goreng ini juga sudah mengikuti kemajuan jaman. Selain diberi isian gula jawa seperti gethuk pada umumnya, juga ada varian yang kekinian yang diberi isian cokelat. Karena baru nyoba pilih yang aman saja, varian original saja yang isian gula jawa. Dan ternyata enak juga, apalagi mengingat makanan ideran seharga empat ribuan sebungkus.
ada cerita apa dengan jajanan ideran di sekitarmu?